Selamat datang di hari-hari Kirana

Selamat datang di hari-harinya Kirana. Ini adalah blog tentang hari-harinya Kirana. Sebuah catatan tentang perjalanan dari awal hidup agar tak terlupa..
Fatihah Kirana Raisha. Diberdayakan oleh Blogger.

Sabtu, 09 Juli 2011

Saatnya bertemu..


Senin, 6 Juni 2011, 2 hari sebelum HPL. Waktu itu kira-kira jam 11 siang. Saya lagi buka-buka situs Youtube, lihat-lihat video klip musik. Lagi asyik-asyiknya searching lagu-lagunya Jewel, tiba-tiba perut terasa kencang sekali. Awalnya saya abaikan, karena memang sering terasa seperti itu. Tapi ketika ga lama kemudian terasa lagi, saya mulai menghitung waktunya. Lima belas menit sekali, teratur. Sepertinya sudah mendekati waktunya. Saya tunggu sampai siang, durasinya masih tetap, tidak berkurang dan tidak bertambah. Artinya masih belum perlu panik. Lagipula belum terasa mules atau sakit perut seperti yang orang-orang bilang. Bilang sama suami, ditanya mau ke Rumah Sakit atau belum, saya jawab belum perlu. Kan kata bidan ke Rumah Sakit-nya kalau sudah 5 menit sekali. Dan lagi, saya sebetulnya ga suka Rumah Sakit. Jadi daripada kelamaan di Rumah Sakit malah bikin stres, maka saya putuskan untuk menunggu.

Sore, masih menghitung waktu. Masih sama, belum ada perubahan. Cuma sudah ada flek, tapi sedikit. Saya SMS ibu di Jogja, kata ibu lebih baik ke Rumah Sakit sekarang, daripada tengah malam malah susah. Tapi insting saya bilang, menunggu sampai pagi ga masalah. Dan lagi, saya putuskan untuk menunggu. Malamnya saya hampir ga bisa tidur. Kontraksi makin sering, dan makin terasa ga nyaman. Mules yang kata teman saya seperti "seperti mau BAB campur mules haid hari pertama" itu akhirnya terasa. Tapi karena masih gelap gulita, saya (masih) memutuskan untuk menunggu sampai subuh.

Subuh, 7 Juni 2011. Mulesnya makin nggak nahan. Kontraksi sudah 5 menit sekali. Bangunin suami, bilang mau ke Rumah Sakit sekarang. Setelah siap-siap, tanpa mandi, jam 6 kurang sedikit berangkat ke Rumah Sakit. Langsung ke UGD, karena loket umum jelas belum buka. Di UGD cuma didaftar, terus diantar ke ruang perawatan obgyn. Perut makin ga karuan rasanya. Untuk berjalan saja tertatih-tatih. Setelah sampai di ruang bersalin, diperiksa oleh bidan, ternyata baru pembukaan 2. Sempat syok, karena saya pikir sudah pembukaan banyak, eh ternyata baru pembukaan 2. Saya sempat khawatir kalau-kalau malam baru lahir. Oleh bidan disarankan untuk jalan-jalan dulu, atau tidur di kamar rawat inap. Maka saya jalan-jalan di sekitar situ. Tapi mulesnya makin kuat, baru jalan berapa langkah sudah kontraksi lagi, dan ga kuat buat jalan. Akhirnya sekitar jam 08.30 saya memutuskan untuk berbaring saja di kamar. Di kamar pun ternyata ga membuat tenang. si Junior makin sering menggeliat di dalam perut. Sekitar 1 jam tidur-tiduran, keluar darah seperti haid. Lapor sama bidan, langsung disuruh masuk ruang bersalin.

Di ruang bersalin, disuruh untuk berbaring lagi. Perut rasanya makin seperti terputar-putar. Seperti dipelintir-pelintir. Nafas seperti tinggal satu-satu. Tiap kontraksi datang, bawaannya mau mengejan, tapi dilarang mengejan karena belum waktunya. Ah, serba salah. Akhirnya setelah benar-benar ga dapat ditahan rasa ingin mengejannya, diperiksa lagi, masih pembukaan 5. Disuruh menunggu lagi. Hiks, pengen nangis rasanya. Tapi ga lama kemudian, waktu saya hampir teriak-teriak karena ga tahan dengan mulesnya, bidan periksa lagi, sudah pembukaan lengkap.

Semuanya segera dipersiapkan. Bidan dan asisten-asistennya mulai bersiap di posisi. Saya deg-degan, akan seperti apa rasanya? Suami dan ibu mertua ada di samping menemani. Lalu prosesnya pun dimulai. Mengejan, lalu ambil nafas, huf..huf..huf... Dan setelah sekitar 4-5 kali mengejan, tanpa bantuan tambahan, jam 11.07, lahirlah Kirana. Rasanya waktu Kirana lahir..., seperti..., bagaimana bilangnya ya..?? Dibilang sakit, ga juga.. Dibilang ga sakit, ya sakit juga.. Tengah-tengahlah. Yang jelas ternyata ga sesakit yang dibilang orang-orang. Bayangan saya bahwa melahirkan itu sakitnya minta ampun, karena ada teman yang melahirkan sampai merobek baju suaminya, akhirnya tidak terbukti. Apalagi karena prosesnya cepat, jadi rasa sakit itu belum sempat terekam dan mengendap di otak. Tapi pas dijahit...., itu baru sakit banget. Bagaimana ga sakit kalau dijahit tanpa dibius, terasa sekali waktu itu jarum menusuk, terus pas benangnya ditarik.. Bahkan sekarang pun masih terasa ngilu kalau ingat lagi waktu itu.

Lalu, saat yang ditunggu pun tiba. Saya bertemu dengan Kirana. And she's so beautiful. Pipinya tembem. Beratnya 3 kg, panjang 48 cm. Kata suami sih mirip saya, hehe.. Dan semua rasa sakit dan penantian panjang itu terbayarkan. Yang ada cuma perasaan bahagia dan bahagia. Dan saya pun jatuh cinta lagi, pada malaikat kecil bernama Kirana.. WELCOME TO THE WORLD, BABY GIRL.., it's a crazy world, but mom and dad will always be there for you..

0 comments on "Saatnya bertemu.."

Posting Komentar

 

Cerita Kirana Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez